12/05/08

Mayjen Saurip Kadi Diskusi di Ultimus, Kenapa Tidak?!

Diskusi / Bedah Buku

"MENGUTAMAKAN RAKYAT: KONTRAK SOSIAL RAKYAT DENGAN CALON PRESIDEN"
Wawancara Mayor Jenderal Saurip Kadi oleh Liem Siok Lan
"MENEMBUS BATAS: MENGEMBANGKAN WAWASAN GLOBAL
UNTUK MENEMUKAN SOLUSI BANGSA"

Selasa, 13 Mei 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Halaman Samping Toko Buku ULTIMUS
Jl. Lengkong Besar 127, Bandung, 40261
Telp./Faks. 022 – 423 7060

Pembicara/Narasumbe r:
Mayor Jenderal TNI Saurip Kadi, SE, MM
Liem Siok Lian
Samsir Mohamad (bekas anggota Konstituante dan MPRS)

Moderator: Sadikin (pengelola situs RK dan www.mediabersama. com)


CP: Bilven (0812 245 6452) / Ultimus (022 - 423 7060)
Diskusi ini selalu gratis dan terbuka untuk umum.
Informasi lebih lanjut bisa dilihat di:
www.mengutamakanrak yat.org
www.mediabersama. com
www.rumahkiri. net

Cukilan Buku:

Mengutaman Rakyat: Kontrak Sosial Rakyat dengan Calon Presiden
Wawancara Mayor Jenderal Saurip Kadi oleh Liem Siok Lan
Saurip: Mengutamakan RakyatSistem kenegaraan yang berlaku selama ini,
secara objektif rasional, tidak mungkin menjamin negara bisa berhasil
mengemban misinya. Hubungan antar- kelembagaan belum diatur sebagai
suatu rangkaian yang saling berinteraksi secara harmonis dalam sebuah
totalitas sistem. Belum lagi, dalam menerapkan demokrasi, kita dapati
konsep sistem Kepartaian, Pemilu, dan Otonomi Daerah yang inkonsisten
satu sama lain. Hal ini membuat keadaan makin semrawut.

Indonesia tidak punya pilihan kecuali melakukan "corporate
restructuring" menuju model BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat) bertumpu
pada People Cybernomics, di mana sentra-sentra produksi masyarakat
diorganisirdalam sebuah jaringan perdagangan dan keuangan yang
berbasis teknologi informasi telekomunikasi, sehinggaterbentuk
jaringan pasar lokal, nasional dan menjangkau global. Sementara,
sektor swasta terbuka untuk inovasibaru dari para entrepreneur yang
kreatif dan kompetitif. Para pengusaha besar yang berpengalaman,
dapatbersinergi dalam model business-linkage dengan sektor kerakyatan,
melalui skema penjaminan dari pengusahabesar sehingga perbankan
percaya mengucurkan kredit. Maka, semua komponen masyarakat hidup secara
harmonis dalam bingkai Korporasi Indonesia Baru (The New Indonesia
Incorporated) .

Kata kunci untuk keluar dari keterpurukan adalah pemimpin yang kuat,
yaitu pemimpin yang mempunyai keberanian lebih, tidak takut risiko dan
siap berbuat salah sekalipun, untuk menemukan kebenaran. Dan yang
pasti, ia yang tidak takut berbuat benar. Dia juga harus punya solusi,
dan paham paradigma baru dalam pengelolaan negara ke depan. Siap
bertanding di arena global.

".... Dan ketika kekuatan ini membesar, SBY yang terlanjur berada di
posisi sebagai simbol, menjadi sulit untuk mengendalikan kekuasaan
riil tersebut. Maka, rakyat melihat dan merasakan adanya jurang antara
kekuasaan simbol yang diperankan SBY dengan kekuasaan riil yang berada
di tangan JK. Komplitlah sudah hilangnya "kekuasaan" dari jabatan yang
diembannya.. .."

".... Bagaimana mungkin, tambang dan hutan dibagibagi kepada
pihak-pihak tertentu, melalui pasar modal mereka mengeruk uang ratusan
juta US dolar dengan mudahnya. Mereka sudah mengeruk keuntungan di
luar keuntungan bisnisnya itu sendiri. Namun ketika pemerintah (Pusat
ataupun Daerah) akan membangun Rumah Sakit di sekitar lokasi
penambangan, dengan susah payah mencari investor.... "

Tidak ada komentar: