21/07/10

Sheila Majid Concert in Jakarta 23 Sept 2010, JCC

Buat Fans Sheila Majid,

Jangan lupa, Sheila akan mengadakan concert di Jakarta, pada tgl 23
September 2010, di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre.

Tiket terdiri dari:

VVIP        Rp 2,5 Juta
VIP          Rp 2 Juta
Kelas 1    Rp 1 Juta
Kelas 2    Rp 800 Ribu
Festival    Rp 500 Ribu

Posisi Festival kalau dari layoutnya malah paling strategis karena
berada paling depan .... Nggak tahu kalau berubah lagi nantinya ....

Tiket bisa dipesan (dan dibayar) sejak sekarang ....

Bisa dipesan lewat http://www.detik.com, lihat di bagian konset dihalaman
paling depannya atau klik disini
http://www.detikshop.com/detailticket/725/sheila-majid-live-in-jakarta

Atau

Bisa pesan lewat www.rajakarcis.com tepatnya bisa klik disini
http://www.rajakarcis.com/2010/07/09/sheila-majid-concert-in-jakarta/

Buruan, jangan sampai kehabisan tiketnya ....

Ossy'81

Buku Baru: Rashomon Gate (Gerbang Rashomon) karya Ingrid J. Parker

Seorang gadis terbunuh dan seorang pria tua lenyap secara misterius.
Serangkaian kasus tadi terjadi setelah teman lama Akitada, Profesor Hirata,
memanggilnya untuk menyelidiki teka-teki surat kaleng yang ditujukan kepada
salah satu koleganya di Universitas Kekaisaran.

Dengan menyamar sebagai Asisten Profesor, Akitada beserta Seimei dan Tora
memulai penyelidikan dari asal keberadaan surat kaleng. Ketika Akitada
berusaha menyelidiki orang-orang yang terlibat didalamnya, terjadilah
pembunuhan beruntun yang bersamaan dengan itu, saksi-saksi penting kasus
tersebut menghilang secara tiba-tiba.

Apakah pembunuhan berantai tersebut terkait dengan kasus surat kaleng yang
sedang diselidiki Akitada ataukah hanya kebetulan semata? Atau ada
konspirasi lain yang ditujukan bagi Akitada?

Dengan latar belakang Kota Kyoto-Jepang abad 11, kita akan menyaksikan
kejeniusan dan ketelitian sang samurai detektif, Sugawara Akitada, dalam
memecahkan kasus-kasus tersebut. Kita juga akan tertantang dan ikut
menduga-duga kisah akhir buku ini.

Pujian:

"Sebuah prosedural penyelidikan yang mengagumkan . mengalir selembut
secangkir sake dengan akhir kisah yang cermat."

- San Francisco Chronicle

Judul Buku: Rashomon Gate
Penulis: I. J. Parker
Kategori: Novel - Fiksi
Segmen: Remaja
Jumlah Halaman: 573
Dimensi Buku: 13,5 x 20,5 cm
Harga: Rp 69.900
ISBN: 978-979-1924-05-4
Penerbit: Kantera

Lebih detail:
http://bambujatidistribusi.wordpress.com/2010/06/08/rashomon-gate/

Resensi_HARRY KAWILARANG MERAMBAH TANAH RENCONG

RISENSI BUKU:
Judul : ACEH dari Sultan Iskandar Muda ke HELSINKI
Penerbit :  Bandar Publishing BANDA ACEH. (Juni 2010 Cetakan III)
Tebal     : 228 halaman.
ISBN      :  978-176845-2
Membaca sebuah buku, seperti memasuki sebuah tambang emas.  Di lokasi
tambang
yang kaya kandungan  biji emasnya, tak perlu membuat terowongan  perut bumi
sampai kedalaman tertentu. Sebab baru di lapisan kulit bumi paling atas,
sudah
mulai ditemukan biji biji logam mulia yang sangat menggoda
itu.  Ketika  saya
mulai membaca  halaman awal buku berjudul " ACEH dari Sultan Iskandar Muda
ke
HELSINKI", gambaran serupa saya alami .  Antara judul buku dengan nama
pengarangnya saja, sudah muncul godaan dalam benak saya ingin menelusuri,
apa
gerangan yang ada dalam kandungan buku setebal  228 halaman ini, yg
diterbitkan
oleh "Bandar publishing"  BANDA ACEH. Juni 2010 sebagai cetakan III.  Sebab
Harry Kawilarang, pengarang buku itu secara pribadi saya kenal adalah putra
kelahiran  Tondano Minahasa. Ia   Wartawan senior yang sudah malang
melintang
dalam dunia persilatan jurnalistik sampai ke
mancanegara.  Mengherankan  bukan
saja karena jarak  tanah Minahasa dan tanah Aceh cukup jauh, melainkan
karena
penulisnya orang dari  daerah yang dianggap "Serambi Yerusalem" sedangkan
yang
ditulis adalah sejarah tentang "Serambi Mekah". Masalahnya menurut pikiran
saya,
apakah Harry "si petualang" ini mampu beradabtasi dengan suasana kebathinan
orang Aceh, sehingga  bisa menulis  secara objektif, jujur dan tuntas
sejarah
Aceh dan manusianya? Namun pertanyaan itu,  mulai terjawab ketika saya mulai

mengunyah sekapur sirih yang dihidangkan Harry sebagai pengantar  buku
ini.  Di
situ Harry mengisahkan suatu ketika pada bulan Mei 1982 ia sempat mengobrol
santai dengan Bung Amran Zamzami . Orang itu yang sudah pasti putra Aceh,
sempat
berucap: "Kalau orang Aceh selalu mulai melakukan gerakan perubahan, orang
Manado selalu berpesta dan menikmati  hasil dari perubahan itu".

Seperti saya juga, pasti Harry merasa tertantang dengan ucapan   ini, yang
membuktikan adanya tirai pemisah antara pandangan orang Aceh dengan orang
Minahasa. Hal ini bisa dipahami karena    pandangan hidup yang
dilatarbelakangi
sejarah maupun  kondisi social budaya yang berbeda  antar  subetnis Aceh dan

Minahasa,  jaraknya   memang cukup lebar.   Salah persespsi antarsuku
seperti
ini  memang sudah lama berlarut  bagaikan kanker  yang menggerogoti  rukun
kenusantaraan kita, namun terkesan  sengaja dirajut dalam sejarah nasional
Indonesia yang sarat  kepentingan politik  NKRI. Selama ini sejarah yang
disuguhkan senantiasa bernuansa nasionalisme yang mengandung strategi
gnosida
terhadap idiologi, identitas dan akar budaya serta sejarah  subetnis
tertentu,
yang  dikuatirkan  dan dicurigai  berpotensi  separatisme dan disintegratif
.
Dan diantara subetnis yang menjadi korban kecurigaan ini, adalah Aceh dan
Minahasa, karena keduanya memiliki latar belakang sejarah yang dianggap tak
sealiran dengan arus kuat kekuasaan yang dominan dalam NKRI.  Itulah mengapa

Negara yang berlambangkan semboyan Bhineka tunggal Ika ini, justeru
cenderung
memendam keanekaragaman fakta sejarah kenusantaraan.

Dalam kata pengantar  buku ini, Irwandi Yusuf menyebutnya  sebagai Sejarah
di
bawah karpet yang sudah waktunya dicari dan dibentangkan secara terbuka,
jujur
dan objektif.  Ia sempat berkisah tentang pengalamannya
menelusuri  keberadaan
koin Kerajaan Aceh di sebuah Meseum terkenal di Inggris. Di ruang pamer
meseum
ini, didapati adanya koin koin Kerajaan Makasar, Kerajaan Banten dan
Kerajaan
Maluku, namun tidak didapati adanya koin Kerajaan Aceh . Padahal Kerajaan
Aceh
sebagai negeri adidaya di Asia Tenggara  di sekitar abad 15  kesohor sampai
ke
Benua Eropa dan Afrika baik pengaruh kekuatan militernya maupun
ekonominya.
Syukurlah  dari curator meseum tsb diketahui, koin Aceh bukannya tidak ada
di
meseum tsb, melainkan sengaja tidak dipamerkan atas komitmen Pemerintah
Indonesia dengan Pemerintah Inggris.  Inilah salah satu bukti  ketidak
jujuran
pengungkapan fakta sejarah di Indonesia. Mengapa demikian? Diduga ada
kekuatiran, bangsa Aceh bisa bangkit kembali heroisme dan primordialismenya
sebagai sebuah Kerajaan   yang pernah mengalami  puncak kejayaan dan mereguk

nikmat kemakmuran di masa lalu.  Sebagai gambaran saja, pada tahun 1586
Kerajaan
Aceh dengan kekuatan 500 kapal perang dengan 60.000pasukan marinirnya pernah

menyerang Portugis yang menjajah kawasan Malaka. Kerajaan Aceh  pernah
memiliki
istana Raja yang luasnya 2 km persegi, sekaligus dapat menampung 300 ekor
gajah
yang biasa dipakai sebagai kendaraan perang di zaman itu. Belum lagi potensi

ekonominya melalui Sumber Daya Alamnya yang sangat  kaya, sehingga beberapa
raja
darii Eropa membuka hubungan persahabatan dan perdagangan serta sering
bertukar
hadiah dengan Raja Aceh.  Hingga sekarang ini, Aceh mampu menghasilkan
minyak
bumi  1,5 juta barel setiap hari, dan memiliki cadangan gas terbesar, 38 pct

dari cadangan gas  dunia.  Mungkin dikuatirkan pula membaranya kembali arang

dendam  sejarah antara Aceh dan Jawa sebab Kerajaan Aceh yang
dulunya  bernama
Kerajaan Samudera  Pasai, dipertengahan abad 14 pernah diserbu dan
dikalahkan
oleh pasukan Kerajaan Majapahit dari Jawa. Dalam perang itu Sultan Ahmad
dari
Pasai  meninggalkan istana untuk menyelamatkan diri, sehingga banyak anggota

pasukannya diboyong sebagai tawanan ke pulau Jawa. Para tawanan inilah yang
dicatat oleh para pakar sejarah sebagai penyemai benih agama Islam di Jawa
Timur.  Ini baru sebagian kecil fakta sejarah  dalam buku ini yang  berhasil

memaparkan secara jujur cerahkelamnya sejarah  Aceh , yang mampu membuat
kita
tercengang  mengenal lebih otentik wajah dan batin orang Aceh , sekaligus
kedahsyatan Tanah Rencong ini.
Harry  dalam obrolan santai ketika itu, tentu merasa tak santun kalau secara

spontan terlibat debat dgn Amran Zamzami utk melancarkan apologinya
terhadap
Minahasa. Ia sadar ini hanyalah sebuah miss komunikasi dan kesalahan
persepsi
yang selama ini tak terjembatani  sebagai  bias dari ketidakjujuran
penulisan
textbook sejarah yang hanya didominasi  peradaban  Kerajaan Besar Sriwajaya
dan
Majapahit . Faktor ini pulalah yang memicu semangat orang Aceh sehingga
mereka
menjadi suku yang seakan tak pernah tenang di sepanjang sejarah masa
penjajahan
bangsa asing, hingga dialam kemerdekaan yg bernama NKRI  sekarang ini.
Nenurut hemat saya, inilah awal berseminya tekad Harry Kawilarang ingin
membuka
tirai  persepsi keliru antar sub etnis yang beragam di Nusantara dengan
mulai
menyingkapkan tabir tabir sejarah yang terpendam. Ia sengaja mulai dari ufuk

barat Nusantara dengan langkah awal  mengindonesiakan  ACEH.   Sebenarnya
tekad
ini  mulai diwujudkannya sejak 2005 setahun sebelum tragedy Tsunami melanda
NAD
Aceh.  Harry yang lebih banyak menghabiskan usianya di luar Minahasa
tetapi
kental dengan logat Manado, ternyata selama beberapa tahun dengan kemampuan
lobinya,  sempat berintegrasi  bebas dengan orang Aceh mulai dari rakyat
biasa
sampai pemangku adat, pemuka agama dan pejabat pemerintah.  Dari sini ia
berhasil melacak dan memahami seluk beluk SDM dan SDA tanah rencong ini,
sehingga ia  memiliki dokumen dan fakta sejarah yang cukup lengkap kuat dan
otentik , sehingga layak diterbitkan sebagai buku bacaan sejarah. Dan ini
tentunya sangat   memperkaya khasanah kepustakaan bukan saja bagi orang
Aceh,
tetapi bagi setiap orang  terutama warga  Indonesia, yang ingin melihat jati

diri bangsanya secara utuh, guna dijadikan pegangan  menapak masa depan.
Inilah kesan awal yg dapat saya petik setelah menelusuri  halaman halaman
awal
buku  Harry Kawilarang, yang disunting oleh Wartawan Senior Aceh, Murizal
Hamzah
dan diberi pengantar oleh Irwan Yusuf. Sudah tentu begitu banyak biji biji
emas
yang semakin kaya dapat saya tambang dari kedalaman halaman buku ini, namun
tak
mungkin semua dipaparkan disini, untuk tidak melangkahi wilayah komersial
penerbit yang  tentunya membutuhkan banyak pembaca sebagai pembeli buku. Dan

memang lebih nikmat apabila buku  yang langka ini dimiliki dan dibaca
sendiri.
Satu hal yang saya sayangkan sekaligus herankan, buku ini tidak dilengkapi
gambar yang lebih dapat memperkuat keabsahan cerita, padahal Harry adalah
juga
seorang fotografer kawakan.  Misalnya gambar Meriam Lada Sicupak
hadiah  Sultan
Ottoman dari Istambul, dan gambar Meriam Raja James hadian Raja Inggris, yg
menurut buku ini, masih terawat rapi hingga kini di Aceh . Pendek kata, saya

sendiri yang seumur hidup  membayangkan Aceh sebagai sebuah wilayah
tertutup,
kelam dan kejam terutama terhadap orang asing yg tak sekeyakinan, mungkin
akibat
julukan Tanah Rencong, setelah membaca buku ini sempat menarik nafas lega
dan
spontan muncul keinginan suatu waktu dapat bertandang ke Serambi Mekah ini
***
(Phill.M.Sulu) .

.
--
BANDAR PUBLISHING
Research and Publication
==================
Jl. Lingkar Kampus. Lr Lhok Bangka. Ds. Rukoh. Darussalam. Banda Aceh – NAD.
Mobile Phone +62 85261658159

Lomba Menulis Cerpen dan Novelet Berdasar Alkitab

Lomba Menulis Cerpen dan Novelet Berdasar Alkitab

Alkitab berisi sejarah dan kisah manusia dan peristiwa yang tetap
relevan hingga saat ini. Sebagai pembaca, Anda tentu memiliki banyak
pengalaman pribadi yang sangat khas ketika membaca dan memberi
apresiasi terhadap karya literatur yang agung itu. Mungkin Anda pernah
membaca kisah satu tokoh, satu bagian atau cerita-cerita Alkitab dan
Anda merasa tertantang untuk menceritakan ulang dengan bahasa Anda
sendiri? Nah, sekarang kesempatan ada di depan mata. Jangan simpan
naskah Anda di dalam laci. Kirimkan ke Panitia Festival. Siapa tahu
Andalah pemenang sayembara menulis ini.

Selamat menulis.

PERSYARATAN UMUM
a.. Peserta adalah Warga Negara Indonesia.
b.. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan menggunakan
ejaan yang disempurnakan.
c.. Naskah harus asli, bukan terjemahan.
d.. Tema bebas tetapi menggunakan latar belakang tentang sejarah tokoh
perempuan, laki-laki, anak-anak, atau cuplikan peristiwa yang diambil
dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, atau cerita bebas yang
bersifat kristiani.
e.. Naskah belum pernah dipublikasikan di media massa cetak maupun
elektronik, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain.
f.. Peserta hanya boleh mengirimkan maksimal dua naskah.
g.. Hak untuk menerbitkan dalam bentuk buku dan menyiarkannya di media
elektronik ada pada Panitia Festival Penulis dan Pembaca Kristiani
2010 dan PT BPK Gunung Mulia.
h.. Keputusan juri mengikat. Tidak dapat diganggu gugat dan tidak
diadakan surat-menyurat.
i.. Panitia Festival Penulis dan Pembaca Kristiani 2010 dan PT BPK
Gunung Mulia keluarganya tidak diperkenankan mengikuti sayembara ini.

PERSYARATAN KHUSUS CERPEN:
a.. Diketik dengan komputer di atas kertas HVS kuarto dengan jarak dua
spasi. Font Arial ukuran 12.
b.. Panjang naskah 6 - 8 halaman, dan dikirim sebanyak tiga rangkap
disertai 1 (satu) disket atau CD berisi naskah.
c.. Naskah dilampiri formulir asli (dapat diunduh dari
http://fppk.penjunan.com/2010/06/lomba-menulis-cerpen-dan-novelet/
dan fotokopi KTP.
d.. Pada amplop bagian kiri atas ditulis: Sayembara Mengarang Cerpen
dan dikirim ke alamat Panitia Festival Penulis dan Pembaca Kristiani,
d/a. Marketing PT BPK Gunung Mulia Jl. Kwitang 22-23, Jakarta 10420.
e.. Naskah selambatnya tiba di alamat Panitia tanggal 30 Agustus 2010 (cap pos).
f.. Pemenang akan diumumkan pada acara puncak Festival Penulis dan
Pembaca Kristiani 2010, 26-28 November 2010.

PERSYARATAN KHUSUS NOVELET:
a.. Diketik pada komputer di atas kertas HVS kuarto dengan jarak dua
spasi. Font Arial ukuran 12.
b.. Panjang naskah 40-50 halaman, dan dikirim sebanyak tiga rangkap
disertai 1 (satu) disket atau CD berisi naskah.
c.. Naskah dilampiri formulir asli (dapat diunduh dari
http://fppk.penjunan.com/2010/06/lomba-menulis-cerpen-dan-novelet/
dan fotokopi KTP.
d.. Pada amplop bagian kiri atas ditulis: Sayembara Mengarang Novelet
dan dikirim ke alamat Panitia Festival Penulis dan Pembaca Kristiani
2010, d/a. Marketing PT BPK Gunung Mulia, Jl. Kwitang no 22-23 Jakarta
10420.
e.. Naskah selambatnya tiba di alamat Panitia tanggal 30 September
2010 (cap pos).
f.. Pemenang akan diumumkan pada acara puncak Festival Penulis dan
Pembaca Kristiani 2010, 26-28 November 2010.

HADIAH SAYEMBARA CERPEN
a.. Pemenang I : Rp2.500.000
b.. Pemenang II : Rp1.500.000
c.. Pemenang III : Rp1.000.000
d.. 3 Pemenang Penghargaan @ Rp750.000

HADIAH SAYEMBARA NOVELET
a.. Pemenang I : Rp4.500.000
b.. Pemenang II : Rp3.o00.000
c.. Pemenang III : Rp2.500.000
d.. 3 Pemenang Penghargaan @ Rp1.500.000

+++++++++++++++++++++++++++++++++
Anda bisa menikmati tulisan-tulisan kami di:
Bayu: http://miktamlilo.blogspot.com
Dwiani: http://bayudwililo.wordpress.com

buku langka tmii

kami yang berada di plaza semanggi lantai 2 blok b no 121 menjual buku
5 sekawan ,trio detektif,cergam,komik cypres,perangko,pramudya,budaya
indonesia,sejarah indonesia,perang dunia ke 2 seri time life,lukisan
seri time life,perangko, dan lain sebagainnya hubunggi kami di
08161982401,d.syamsudin

Gerakan Sosial Baru dan Lama: Rajendra Singh

Gerakan Sosial: Baru dan Lama
Oleh Rajendra Singh

Seiring dengan perubahan masyarakat kontemporer, suatu alat analisa baru
diperlukan untuk memahami perubahan tersebut. Masyarakat mengalami perubahan
yang begitu dramatis sehingga konsepsi klasik mengenai masyarakat sudah tidak
memadai lagi. Sebagai gantinya, seharusnya dikembangkan suatu konsep baru
mengenai paska masyarakat. Paska masyarakat itu akan meliputi himpunan kelas,
kelompok, dan komunitas yang terhubung secara lemah dalam suatu kluster sosial
yang lebih besar, biasa diacu sebagai masyarakat dalam sosiologi konvensional.
Namun, konsep-konsep sosiologi lama tidak sepenuhnya ditolak, apa yang diajukan
dalam buku ini semata sebagai upaya untuk melengkapi pemahaman dari perspektif
reflektif kualitatif atas subyek sosiologi baru tersebut.

            Fokus utama buku ini adalah gerakan-gerakan sosial, konflik-konflik,
dan tindakan-tindakan kolektif. Berbagai isu yang terkait dianalisa secara
kritis dalam konteks masyarakat dan disiplin sosiologi. Perubahan masyarakat di
atas menjadi latar belakang sosial kemunculan bentuk-bentuk baru gerakan sosial.
Hal ini merupakan konsekuensi logis dari ketakterpisahan antara gerakan sosial
dengan dinamika masyarakat itu sendiri.

             Buku ini tidak hanya berupaya memahami gerakan sosial dalam konteks
masyarakatnya, melainkan juga membongkar kajian-kajian lain mengenai gerakan
sosial. Buku ini memetakan teori-teori gerakan sosial, setting transnasional
ilmu-ilmu sosial, perdebatan-perdebatan yang menyeruak, dan pergeseran tematik
umum serta tegangan-tegangan metodologi teori-teori tersebut. Di sisi lain, buku
ini mengenalkan suatu orientasi normatif yang berbeda terhadap penelaahan
struktur-struktur logis yang mana menyediakan basis-basis teoritis untuk
gerakan-gerakan sosial.

            Subyek buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri
dari empat bab yang berkaitan. Bagian pertama ini membongkar isu-isu konseptual
terkait dengan  terkait artikulasi perspektif umum mengenai pemahaman gerakan
sosial. Selain itu, bagian ini mendiskusikan keterpisahan dan keterkaitan
konseptual antara berbagai ungkapan tindakan kolektif dan gerakan sosial.
Selanjutnya, khususnya Bab IV menguraikan teori-teori kontemporer mengenai
gerakan-geraklan sosial lama dan baru.

            Bagian II buku ini menyajikan suatu kritik konseptual dari berbagai
kajian gerakan sosial. Bagian ini terdiri dari empat bab. Bab-bab dan
subbab-subbabnya menelaah kesejarahan gerakan sosial, isu-isu dalam
mengkonseptualkan gerakan sosial, tegangan teoritik dan krisis konseptual
sekarang serta kritik atas model neoklasik tentang gerakan-gerakan sosial
(lama). Dengan menjadikan India sebagai studi kasus, pada bagian ini ditunjukkan
kekuatan dan keterbatasan paradigma fungsionalis konvensional dan Marxist untuk
menjelaskan gerakan sosial-gerakan sosial di sana. Bagian akhir meringkas
kembali isu-isu teoritis yang diuraikan sebelumnya dan berusaha menyajikan suatu
perspektif yang padu mengenai representasi masyarakat dan gerakan sosial dalam
konteks kritis sosiologi.
             Bahasan buku ini ditujukan pada dua tingkat pembaca. Pertama, buku
ini seharusnya menjadi kepentingan siapa saja yang ingin memahami kontradiksi
dan krisis dalam masyarakat kontemporer. Buku ini juga berguna bagi
individu-individu yang terlibat dalam urusan-urusan publik, para praktisi
politik, aktivis akar rumput dari berbagai organ gerakan. Meski demikian, buku
ini terutama ditujukan kepada akademisi, peneliti, dan mahasiswa paska sarjana
dari berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, ilmu politik dan
sejarah.

Info lebih lengkap: resistbook@gmail.com

20/07/10

Invitation to view a photo from ひでお's Picasa Web Album - 2010.07

You are invited to view a photo from ひでお's photo album: 2010.07
西表島の重鎮、石垣金星さんとMAC http://hideo
-channel.blogspot.com/
View Photo
To share your photos or receive notification when your friends share photos, get your own free Picasa Web Albums account.