31/10/08

Festival Film Dokumenter 2008

Kami mengajak anda untuk bergabung di Kompetisi Festival Film Dokumenter 2008. yang akan diselenggarakan pada tanggal 6-13 Desember 2008.

Formulir dan karya anda, kami tunggu paling lambat 31 Oktober 2008

Kami tunggu Karya anda tahun ini.
Sukses selalu.

salam hangat kami
komunitas dokumenter


Festival Film Dokumenter
Jl. Sajiono no.15, Kotabaru
Yogyakarta 55224
t : [0274] 710.2672
f : [0274] 624.778
w : www.festivalfilmdo kumenter. org
e : ffdnews@yahoo. com atau ffdnews@gmail. com
b : festivalfilmdokumen ter. blogspot. com

20/10/08

The Last Window Giraffe

Kami mengundang Anda untuk mengikuti bedah buku dan diskusi menarik tentang The Last Window Giraffe, bersama Peter Zilahy (Si penulis), pada:

Konferensi Pers
Senin, 20 Oktober 2008, jam 18:30

Kedai Kebun Forum (KKF)
Jl. Tirtodipuran No. 3 Yogyakarta

Bedah Buku dan Diskusi
Senin, 20 Oktober 2008, jam 19:00
Di KKF, Jl. Tirtodipuran No.3 Yogyakarta

Bagaimana jadinya jika kamus dijadikan format untuk penulisan sebuah novel? Seperti menyatukan minyak dan air, menyatukan dua hal yang sangat berbeda. Tapi, inilah yang berhasil dilakukan Peter Zilahy, penulis muda asal Hungaria. Ia menuliskan novel The Last Window Giraffe dengan mengambil bentuk Ablak Zsiraff, buku belajar membaca bagi anak-anak Hungaria. A atau Ablak adalah Jendela, merupakan abjad pertama yang mengantarkan anak-anak berpetualang menjelajahi kenikmatan berbahasa, sementara Z atau Zsiraff adalah Jerapah yang menjadi penutup perjalanan mereka, tetapi sekaligus mengantarkan ke sebuah masa baru, masa di mana hidup kerap diterjemahkan ke dalam aksara.

Seperti ini pulalah Zilahy menceritakan demonstrasi di Belgrade 1996 � 1997. Demonstrasi ini tidaklah berdiri sendiri, ada begitu banyak kisah yang melatarinya. Tarik mundurlah terus, terus, dan terus, maka akan muncul kisah gidup dan kepemimpinan Tito. Kemudian, kita akan diajak mundur semakin jauh hingga ke pertempuran Ladang Burung-Burung Hitam di abad ke-14. Di balik sebuah kisah, kisah-kisah lain menanti. Di balik kisah-kisah itu pula, masih ada kisah-kisah lain yang harus disimak. Intinya, sebuah cerita tak bisa dipahami secara terpisah. Dibutuhkan pemahaman secara integral untuk mendapatkan pemaknaan yang utuh.

Lebih menarik lagi karena novel ini dihiasi berbagi foto berwarna hasil jepretan Zilahy sendiri, sehingga jika dilihat sepintas, tak pelak orang akan menyebutnya
kamus. Memang Zilahy dikenal sebgai seniman serbabisa. Berangkat dari kepenyairan, ia menulis novel ini tanpa meninggalkan asalnya. Karya prosa dan puisinya telah diterjemahkan ke banyak bahasa. Penampilan panggungnya pun kerap melibatkan fotografi dan media interaktif. Kumpulan puisinya, Statue Under a White Sheet Ready to Jump, diterbitkan 1993 dan memenangkan M�ricz Zsigmond Prize.

Namun, dari sekian banyak karya luar biasanya, novel kamus inilah, The Last Window Giraffe,yang paling banyak mencuri perhatian khalayak sastra internasional. Diterbitkan pada tahun 1998 dan telah diterjemahkan ke dalam 19 bahasa, novel ini
meraih banyak penghargaan, salah satunya adalah The Book of the Year Prize di Ukraina 2003. Keping cakram novel ini bahkan sudah beredar di 28 negara.

Informasi lebih lanjut
silakan hubungi:
Bentang Pustaka
Jl. Pandega Padma 19 Yogyakarta
Telp. 0274 � 517 373